Stunting Meningkat, Seperti Apa Peran Remaja?
Bengkulu- lesungnews.com
Era pemerintahan Bapak presiden Ir.Jokowi di zaman situasi saat ini pihak pemerintah sedang memfokuskan pada pembangunan keluarga terutama masalah dibidang pencegahan stunting. Awalnya masyarakat kurang memperhatikan masalah ini. tetapi sekarang menjadi salah satu bahan pembicaraan dan perbincangan di tengah masyarakat, terutama kekhawatiran para calon orang tua .Karena, dampaknya untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang anak mari kita mencoba membahas tentang masalah ini secara lebih luas dan jelas.
Kurangnya Sosialisasi Pada Masyarakat? Kenapa angkanya bisa meningkat? Perlukah ada tindak lanjut?Untuk mengetahuinya,mari kita lihat bagaimana keadaan di lapangan yang terjadi.
Wilayah pedesaan menjadi penyumbang terbesar dalam persentasi peningkatan angka stunting ini.Karena wilayah yang jarang diakses oleh para penyuluh dan kurangnya informasi dan prasarana yang mereka peroleh seperti sosialisasi.Hal ini,membuat mereka tidak paham dan mengerti mengenai fokus utama dalam pencegahan stunting.Seperti daerah pelosok Timur Indonesia yang masih tinggi angka kelahiran dan rendahnya tingkat pendidikan mereka ini yang menjadi problem yang harus dicarikan solusinya?
Sebenarnya,pihak dari BKKBN yang berwenang dalam hal ini kenapa? karena mereka jauh lebih paham mengenai hal-hal yang berkaitan dengan cara pencegahan stunting ini.Pola hidup yang tidak sehat dan usia perkawinan yang masih belum sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia menjadikan penyebab utama angka stunting ini meningkat dan menjadi permasalahan pada pertumbuhan penduduk di Indonesia. Keadan tumbuh kembang seorang anak yang tidak stabil dan normal selayaknya anak diusia mereka.Masyarakat perlu memperhatikan dan peduli mengenai dengan 1.000 hari kelahiran pertama (HPK) inilah yang dapat menentukan kualitas,apakah anak-anak akan stunting atau tidak.Dilihat dari makanannya karena penyebab utamanya adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan.
” Disini,bagaimana peran remaja?Remaja adalah usia pertumbuhan dari umur anak-anak menuju proses dewasa.Pola pikir yang sudah mulai terbentuk secara baik dalam membedakan hal baik dan buruk serta memberikan informasi kepada orang lain secara lebih baik.BKKBN mempunyai salah satu program yang dinamakan Bangga Kencana(pembangunan keluarga,kependudukan dan keluarga berencana) dan salah satu sasaran dari program ini adalah para remaja dimana angka stunting ini sering terjadi dikalangan remaja yang memutuskan untuk menikah diusia dini nah dari sini lah awal stunting itu bermula.Sekarang sudah ada namanya GenRe yang menjadi salah satu program pemerintah dalam membantu dan mencegah peningkatan angka stunting.Di dalamnya,para remaja bisa mengetahui dan diberi informasi dan edukasi yang lebih jelas bagaimana usia ideal pernikahan yang seharusnya yaitu 21tahun untuk perempuan dan 25 thn untuk laki-laki karena para remaja berhak mengetahui usia pernikahan ideal ini. bahwasannya ada banyak aspek dalam berumah tangga seperti aspek kesiapan, fisikologi mental,spritual,dan fisik.Kondisi yang tidak memungkinkan menyebabkan remaja menjadi salah satu penyumbang angka stunting ini.
Sebagai remaja hendakalah kita bisa memilih dalam bergaul kepada siapapun itu, karena faktor lingkungan seseorang bisa mempengaruhi pola dan tingkah lakunya.Usia remaja adalah usia dimana harus berimajinasi dan berevolusi dalam tahapan pencapai cita-cita untuk masa depan jangan habiskan waktu dengan bentuk aspek kenakalan remaja yang akan merugikan dirmu sendiri keluarga dan cita- citamu.
Karena keadaan orang yang mengalami stunting akan berbeda dengan orang normal terutama pada tinggi badan mereka dan pola pikir yang tidak sesuai dengan standar usia mereka. Hal ini bisa menjadi masalah yang mereka dapati dilingkungan sekitar mereka kelak. Karena mengapa, kesenjangan sosial fisik dan biologis seseorang.Terkadang penilaian jati diri hanya akan terlihat dari fisik saja tanpa melihat latar belakang jati dirinya.
Hal Yang Menjadi Masalah Dimasyarakat
Kehidupan dimasyarakat Indonesia yang bermajemuk atau bermacam-macam menjadikan hal ini mempunyai banyak masalah dalam penerapannya.Ada pihak yang berpendapat bahwasannya pencegahan stunting ini sangat penting karena mengapa pola makanan dan nutrisi yang diperoleh seseorang itu sangat beperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sesorang terutama anak yang harus melewati berbagai transisi kehidupan diantaranya menerapkan pola hidup sehat,berpendidikan,bergabung menjadi anggota masyarakat dan bersosialisasi terhadap lingkungan.
Disamping itu,ada pihak yang berpendapat bahwasannya untuk mencegah kesulitan ekonomi ketika anaknya sudah tidak bersekolah lagi lebih baik mereka berkeluarga hal ini yang menjadi penyebab Besar stunting karena pola pikir orang yang ada diwilayah pedesaan karena kurangnya informasi yang mereka peroleh dan adat istiadat yang mereka masih pegang sampai saat ini banyak anak banyak rezeki pepatah adat inilah yang harus di evaluasi oleh kita bersama.Keadaan ini membuat mereka kurang memperhatikan pola hidup dan resiko dari stunting ini tadi karena sejatinya stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia,bukan hanya berarti anak lebih pendek dari pada anak seusianya akan tetapi,anak yang stunting mengalami perkembangan otak yang terlambat.Pada akhirnya,mereka cenderung tidak dapat mengejar pelajaran disekolahnya yang berdampak pada masa depan dan generasi berikutnya apalagi remaja menjadi ujung tombak kemajuan bangsa dan negara ini sebagai Golden Genaration .
Dr (HC) dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) mengatakan,penyebab stunting bisa dikarenakan sebagian kelahiran bayi sudah dalam kondisi kekurangan gizi berdasarkan data riset kesehatan tahun 2018,ada 11,7 persen angka bayi dengan berat badan lahir kurang dan 29,5 persen bayi lahir prematur kurang dari 37 minggu yang menjadi sumber stunting.
Aksi yang dilakukan dilapangan ketika remaja menjadi aspek pendukung dalam pencegahan stunting.
Sosialisasi yang diberikan kepada remaja melalui pusat informasi dan konseling remaja ini bisa memberikan pengetahuan kepada para remaja mengenai bahayanya stunting ini karena bukan hanya tentang kondisinya saja akan tetapi keberlangsungan hidupnya.
Kegiatan yang dilakukan para remaja forum GenRe di daerah Bengkulu Utara bekerja sama dengan PLKB Bengkulu Utara dalam mensosilasasi pentingnya pencegahan stunting dengan cara memberikan asupan makanan yang bergizi kepada para ibu hamil seperti susu dan roti serta memberikan sosialisasi mengenai bagaimana carannya bisa terhindar dari stunting tersebut dengan pola penjelasan media yang unik dan menarik agar para warga dipedesaan lebih menyukai dan memperhatikan apa yang pihak terkait jelaskan.
Kerena Bengkulu Utara dan MukoMuko mengalami kenaikan angka stunting yang tinggi bahkan sekarang ini BKKBN Bengkulu sering melakukan kunjungan yang baru-baru ini dilakukan yaitu pada tanggal 25 November 2021 yang dilakukan oleh Ir.Rusman Efendi,MM ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi dan Linda Rahayu Koordinator Bidang ADPIN Drs.Zainin dalam audiensi Bangga Kencana tersebut menyampaikan pokok-pokok program dalam upaya meningkatkan kualitas dan ketahanan keluarga dan menyampaikan isu tentang stunting yang menjadi agenda utama.
Dimana pihak provinsi berkoordinasi mengenai perubahan yang dahulunya kampung KB itu adalah kampung keluarga berencana sekarang berubah menjadi keluarga berkualitas dimana diharapkan para masyarakat dapat memperhatikan pola kehidupan yang bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit yang mudah terjangkit dan menular terutama di pedesaan serta agar orang tua lebih memperhatikan asupan gizi anaknya dengan seimbang.
Dipublish oleh Farizza Mutiarani Kategori Pencegahan Stunting dikalangan Remaja
Tanggal:26 November 2021 ( Red)…