Penderitaan Masyarakat Enggano Semakin Membludak Hingga Sulit Untuk Tindak Lanjut Berobat ke Bengkulu

Lesungnews.com
Dalam hal ini masyarakat Enggano menyayangkan minimnya respons Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menyuarakan nasib 4.000 lebih masyarakat adat Enggano yang kini sudah lebih 3 bulan tak mendapatkan layanan transportasi kapal.
Ishak selaku warga desa Malakoni mengeluhkan soal pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang berimbas pada terganggunya ekonomi akibat tidak ada aktivitas perkapalan di Pelabuhan. Tidak hanya itu ia juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pelayanan berobat untuk tindak lanjut berobat ke Bengkulu padahal pasien sangat membutuhkan pengobatan pertolongan kesembuhan.

“Sementara dalam waktu satu minggu kedepannya belum ada titik terang tentang nasib kami dipulau Enggano, ditambah lagi dengan adanya himbauan tentang larangan untuk kapal ikan mengangkut penumpang sudah tidak di perbolehkan lagi, dengan adanya himbauan tersebut maka kami masyarakat adat pulau Enggano mohon kepada Bapak Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Utara dan stakeholder yang ada di Bengkulu untuk memberi kebijakan dan kemudahan buat kami” sampai Ishak.

Lebih lanjut, “Ada salah satu keluarga kami yang sangat membutuhkan pertolongan untuk tindak lanjut berobat ke Bengkulu, untuk kesembuhan yang telah beberapa hari yang lalu menunggu kapal transportasi laut maupun udara untuk tindak lanjut berobat ke Bengkulu, pesawat kami sudah berupaya untuk mendapatkan tiket sesuai kebutuhan keluarga pasien masih tidak bisa terpenuhi dikarenakan sangat terbatas kapasitas penumpang yakni hanya 11 orang, itu pun tidak ada tiket yang kosong full disetiap jadwal penerbangannya untuk Enggano Bengkulu,” sampai ishak.
Ishak berharap, “Harapan kami warga masyarakat Enggano agar ada kebijakan dan pertimbangannya lagi dari pemerintah Provinsi maupun Kabupaten untuk tindak lanjut berobat ke Bengkulu, dalam hal ini agar keluarga kami atau pasien yang lain yang mana sangat membutuhkan pertolongan medis ini untuk sementara agar bisa bertahan fisiknya dan bisa untuk tindak lanjut berobat ke Bengkulu,” harap ishak
Dalam hal ini semestinya yang menjadi perhatian paling mendesak saat ini adalah nasib ribuan masyarakat adat di Pulau Enggano yang sudah terisolir selama lebih dari tiga bulan. Ada ribuan orang juga yang kini masih terkurung di pulau. Dan ini yang harusnya jadi perhatian serius pemerintah.
Pewarta : Elda